Senin, 18 Oktober 2010

Deman Berdarah Dengue

Dengue adalah penyakit yang paling umum virus nyamuk manusia yang dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi masalah kesehatan utama masyarakat internasional. Secara global, 2,5 miliar orang tinggal di daerah di mana virus dengue dapat ditransmisikan. Penyebaran geografis dari kedua vektor nyamuk dan virus telah menyebabkan kebangkitan global epidemi demam berdarah dan munculnya demam berdarah dengue (dengue / DBD) dalam 25 tahun terakhir dengan perkembangan di pusat-pusat perkotaan hiperendemisitas banyak daerah tropis.

Ditularkan oleh vektor utama, nyamuk Aedes aegytpi, ada empat yang berbeda, namun berkaitan erat, virus yang menyebabkan demam berdarah. Pemulihan dari infeksi oleh satu memberikan kekebalan seumur hidup terhadap serotipe itu, tetapi hanya menganugerahkan perlindungan parsial dan sementara terhadap infeksi berikutnya oleh tiga lainnya. Ada bukti yang bagus bahwa infeksi sekuensial meningkatkan risiko penyakit yang lebih serius menyebabkan DBD.

DBD pertama kali diakui pada tahun 1950 selama wabah demam berdarah di Filipina dan Thailand. Pada tahun 1970 sembilan negara telah mengalami epidemi DBD dan sekarang, jumlahnya sudah meningkat lebih dari empat kali lipat dan terus meningkat. Hari ini muncul kasus DBD yang menyebabkan epidemi demam berdarah meningkat di Amerika, dan di Asia, dimana semua empat virus dengue adalah endemik, DBD telah menjadi penyebab utama rawat inap dan kematian di antara anak-anak di beberapa negara.

Saat ini pengendalian vektor adalah metode tersedia untuk demam berdarah dan pencegahan DBD dan pengendalian tetapi penelitian tentang vaksin berdarah untuk penggunaan kesehatan masyarakat sedang dalam proses. Strategi global untuk dengue / DBD pencegahan dan pengendalian yang dikembangkan oleh WHO dan perumusan strategi regional di Amerika, Asia Tenggara dan Pasifik Barat selama tahun 1990 telah memfasilitasi identifikasi prioritas utama: memperkuat surveilans epidemiologi melalui penerapan DengueNet; dipercepat pelatihan dan penerapan pedoman WHO manajemen standar klinis untuk DBD; mempromosikan perubahan perilaku pada tingkat individu, rumah tangga dan tingkat masyarakat untuk meningkatkan pencegahan dan pengawasan; dan penelitian mempercepat pengembangan vaksin, interaksi inang-patogen, dan pengembangan tools / intervensi dengan memasukkan demam berdarah dalam portofolio penyakit TDR (UNDP / Bank Dunia / WHO Program Khusus untuk Riset dan Pelatihan di Penyakit Tropis) dan IVR (WHO Initiative for Vaccine Research).

Penyakit Tifus

Penyakit Tifus

Seperti yang saya bicarakan dahulu pada postingan yang berjudul GEJALA DAN PENYEBAB TIPES maka saya akan membahas bagaimana cara menangani pasien yang terkena penyakit tifus sebelum dibawa kerumah sakit sebab penyakit ini jika terlambat penangananya maka akan berakibat fatal.
Jika ada keluarga atau kerabat anda mengalami demam, maka sebaiknya jangan demam itu disepelekan sebab bias saja demam itu akibat dari penyakit yang berbahaya seperti DBD dan Tifus.

Dalam pengobatan tifus yang terpenting adalah mendeteksi dan mengobati sedini mungkin sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi (baca GEJALA DAN PENYEBAB PENYAKIT TIPES). Jika demam terus tinggi berlangsung lebih dari 5-7 hari atau terdapat gejala yang berhubungan dengan komplikasi tifus (baca GEJALA DAN PENYEBAB PENYAKIT TIPES) sebaiknya anda atau keluarga anda membawanya kerumah sakit. Namun sebelum ke dokter , karena biasanya terjadi lain hal maka tak ada salahnya anda melakukan penanganan awal pada pasien tersebut.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
-memberikan makanan yang mudah dicerna seperti bubur atau nasi asalkan sipasien mengunyahnya dengan baik.
-Jangan memberikan pasien makanan yang mengandung serat yang tinggi seperti pudding dan sayur-sayuran. Hindari juga makanan yang pedas atau yang asam sebab dapat mengakibatkan iritasi pada usus dan sangat berisiko menimbulkan pendarahan. Jika usus berdarah akibat hal tersebut masih bias sipasien mengkonsumsi susu namun jika usus bocor maka meminum susu dan makan sebaiknya dihentikan dulu.
-Sebaiknya pasien istirahat yang cukup sebab istirahat sama halnya dengan obat.
-Jangan lupa sering-sering mengkonsumsi minuman sebab disaat kita demam banyak skali cairan yang hilang dan jika anda terkencing-kencing itu lebih baik lagi. Sebaiknya minum air 1,5 – liter/perhari jangan kurang dari itu.
-Mencuci tangan disaat anda mau makan dan minum dan juga jangan lupa menutup maknan dan minuman agar terhindar dari kotoran dan kuman.

Untuk mencegah penyakit Tipes :
Penyakit tipes merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya juga karena dapat menular melalui makanan dan minuman yang tercemar dengan kuman tipes yang berasal dari sipendetita. Ada beberapa hal yang bias anda lakukan untuk menghindari penyakit tipes ini yaitu :
-kalau bias anda menghindari mengkonsumsi jajanan dipinggir jalan dan jangan mengkonsumsi telur ayam setengah masak . sebab pada telur ayam biasanya terdapat kotoran ayam yang mengandung kuman tipes.
-Karena sekarang sudah terdapat vaksin tipes yang disuntikan atau diminum yang dapat melindungi anda selama 3 tahun dari serangan penyakit ini.
-Meningkatkan daya tahan tubuh dengan gizi yang baik, istirahat yang cukup (7-8jam/24 jam), olahraga secara teratur 3-4 kali seminggu selama 1 jam.
-Bagi anda yang pernah terserang tipes sebaiknya tidak melakukan kegiatan yang sangat melelahkan karena akan lebih mudah kambuh kembali dari pada orang yang tak pernah menderita tipes sebelumnya.
-Hindari makanan yang tidak higienis
-Mencuci tangan sebelum makan.
Sumber Gambar:
http://mrumedia.files.wordpress.com/2009/01/tipus2.jpg

Perawatan Kulit dengan bahan- bahan alami

Beberapa buah dan makanan yang patut Anda perhatikan dan gunakan:
·         Pepaya, buah ini sangat baik sebagai eksfoliator alami. Enzim papin yang terkandung di dalamnya membantu kulit untuk memperbaiki diri dan mengelupaskan sel kulit mati.
·         Wortel, sayuran berwarna merah keorange-an ini merupakan sumber betakaroten serta vitamin C dan E yang sangat diperlukan kulit. Sebaiknya Anda sering mengkonsumsi wortel ini.
·         Strowberry, buah ini mengandung zat yang dapat membersihkan dan mengencangkan kulit, jika dipakai sebagai masker alami. Terutama bagi mereka yang memiliki kulit berminyak.
·         Mentimun, buah ini sangat menyegarkan untuk kulit berminyak dan berjerawat. Sapukan seiris mentimun pada kulit wajah yang telah dibersihkan. Karena itu banyak toner yang menggunakan ekstrak mentimun.
·         Lidah buaya, daun lidah buaya ini sangat baik untuk melembabkan kulit wajah. Selain itu dapat menyembuhkan kulit yang terbakar dan gatal-gatal karena iritasi. Gel yang terkandung dalam daun lidah buaya ini dapat langsung Anda gunakan.
·         Yoghurt, berfungsi sebagai bahan dasar yang dapat mengikat bahan-bahan lain yang digunakan sebagai masker wajah alami, seperti rempah dan minyak.
·         Teh hijau, selain mencegah kanker, teh hijau dapat mempertahankan kehalusan kulit dan melindunginya dari sinar UV yang berbahaya.
Minyak wijen, minyak yang berbau wijen ini dapat melembutkan kulit dan membantu melindungi kulit dari sinar ultraviolet, sehingga dapat berfungsi sebagai sunscreen alami.
 (http://www.geocities.com/fski97/shihah13.htm)

Pengertian Kedokteran

Pengertian Dokter dan Tugas Dokter

dokter
Secara operasional, definisi “Dokter” adalah seorang tenaga kesehatan (dokter) yang menjadi tempat kontak pertama pasien dengan dokternya untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa memandang jenis penyakit, organologi, golongan usia, dan jenis kelamin, sedini dan sedapat mungkin, secara menyeluruh, paripurna, bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya, dengan menggunakan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien serta menjunjung tinggi tanggung jawab profesional, hukum, etika dan moral. Layanan yang diselenggarakannya adalah sebatas kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran.
Kompetensi yang harus dicapai seorang dokter meliputi tujuh area kompetensi atau kompetensi utama yaitu:
1. Keterampilan komunikasi efektif.
2. Keterampilan klinik dasar.
3. Keterampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku dan epidemiologi dalam praktik kedokteran.
4. Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada indivivu, keluarga ataupun masyarakat denga cara yang komprehensif, holistik, bersinambung, terkoordinasi dan bekerja sama dalam konteks Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Memanfaatkan, menilai secara kritis dan mengelola informasi.
6. Mawas diri dan mengembangkan diri/belajar sepanjang hayat.
7. Menjunjung tinggi etika, moral dan profesionalisme dalam praktik.
Ketujuh area kompetensi itu sebenarnya adalah “kemampuan dasar” seorang “dokter” yang menurut WFME (World Federation for Medical Education) disebut “basic medical doctor”.
Tugas seorang “dokter” adalah meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Melakukan pemeriksaan pada pasien untuk mendiagnosa penyakit pasien secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat.
b. Memberikan terapi untuk kesembuhan penyakit pasien.
c. Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat dan sakit.
d. Menangani penyakit akut dan kronik.
e. Menyelenggarakan rekam medis yang memenuhi standar.
f. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke RS.
g. Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis atau dirawat di RS dan memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan.
h. Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya.
i. Memberikan nasihat untuk perawatan dan pemeliharaan sebagai pencegahan sakit.
j. Seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran, pengobatan pasien sekarang harus komprehensif, mencakup promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dokter berhak dan juga berkewajiban melakukan tindakan tersebut untuk kesehatan pasien. Tindakan promotif misalnya memberikan ceramah, preventif misalnya melakukan vaksinasi, kuratif memberikan obat/ tindakan operasi, rehabilitatif misalnya rehabilitasi medis.
k. Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi.
l. Mawas diri dan mengembangkan diri/ belajar sepanjang hayat dan melakukan penelitian untuk mengembangkan ilmu kedokteran.
m. Tugas dan hak eksklusif dokter untuk memberikan Surat Keterangan Sakit dan Surat Keterangan Berbadan Sehat setelah melakukan pemeriksaan pada pasien.
Terminologi “dokter” memberikan sejumlah predikat, tanggung jawab, dan peran-peran eksistensial lainnya. Tanpa melupakan sisi dominan proses pembelajaran dan pengembangan intelektual, seorang dokter juga pada prinsipnya diamanahkan untuk menjalankan tugas-tugas antropososial dan merealisasikan tanggung jawab individual kekhalifaan, mewujudkan “kebenaran” dan keadilan, yang tentunya tidak akan terlepas pada konteks dan realitas dimana dia berada. Dengan tetap mengindahkan tanggung jawab dispilin keilmuan, maka entitas dokter haruslah mampu mempertemukan konsepsi dunia kedokterannya dengan realitas masyarakat hari ini.
Maka adalah penting memahami secara benar konsepsi dan melakukan pembacaan terhadap realitas yang terjadi didepan mata kita. Jika kita bawa pada paradigma kedokteran, maka konsepsi dunia kedokteran adalah humanisasi, sosialisme, penghargaan atas setiap nyawa, pembelajaran dan peningkatan kualitas hidup, keseimbangan hak dan kewajiban tenaga medis dengan pasien.
Sebagai kaum intelektual, yang setiap saat mengkonsumsi pengetahuan akan kehidupan sains, sosial, keadilan, kebenaran dan fungsi-fungsi peradaban, maka profesi dokter memiliki tanggung jawab intelektual yang tidak boleh dinafikkan, selain karena profesi ini telah menjelma menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat, juga karena intelektualitas merupakan salah satu parameter pencerahan kehidupan yang didalamnya terkandung rahmat sekaligus amanah bagi yang memilikinya.
Berdasarkan tinjauan historisnya, dunia kedokteran (pengobatan) pada awalnya dipandang sebagai sebuah profesi yang sangat mulia, sehingga dengan asumsi tersebut, maka orang-orang yang terlibat dalam proses hidup dan berlangsungnya dunia kedokteran kemudian dinisbahkan sebagai orang-orang yang juga memiliki kemuliaan; baik pada kata, sikap maupun tabiat yang dimilikinya. Dengan memandang profesi kedokteran sebagai pekerjaan yang senantiasa bergelut untuk menutup pintu kematian dan membuka lebar-lebar kesempatan untuk dapat mempertahankan dan meneruskan hidup seseorang, maka berkembanglah kesepakatan sosial (social aggrement) akan urgensi dari ilmu kedokteran sebagai salah satu prasyarat utama untuk dapat mempertahankan hidup.
Pada akhirnya, lambat namun pasti, profesi kedokteran seakan menjadi ilmu pengetahuan utama (master of science), dimana setiap dokter dipandang sebagai seorang jenius dan tahu segalanya dan semua orang akan berusaha menjadi dan memegang peran besar dalam pekerjaan terhormat ini.
Profesi kedokteran dianggap sebagai sebuah seni (art) dalam kehidupan, karenanya tidak setiap orang dapat dengan mudah mendapatkan kecakapan akan tindakan-tindakan medis, walaupun itu hanya tindakan medis sederhana yang dapat dimiliki oleh setiap orang saat ini.
Dengan semakin bertambahnya kompleksitas kehidupan manusia, maka ragam lingkup ilmu pengobatan (kedokteran) menjadi terdesak untuk melakukan pengembangan dan peningkatan kualitas, sesuai dengan kompleksitas objek pengobatan yang dijumpai dalam realitas.
Maka mulailah terjadi proses desakralisasi ilmu kedokteran (pengobatan), dimana setiap orang memiliki kesempatan untuk dapat memahami dan memilikinya, tentunya setelah menyanggupi syarat-syarat yang diajukan, melalui proses pendidikan yang lebih sistematik. Pada aras yang lain, pengembangan ilmu pengobatan yang sudah ada sebelumnya menjadi bagian yang tak terpisahkan, mulailah dilakukan penelitian-penelitian (medical research) dengan menggunakan teknologi modern, untuk menyempurnakan pengetahuan pengobatan yang telah ada.

ALAT- ALAT KEDOKTERAN